Animated Sonic
BLOGGER TEMPLATES AND MyYearBook Layouts »

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 26 Februari 2011

Sepak bola di Indonesia

          sepak bola adalah salah satu alat pemersatu bangsa , tetapi tidak dengan yang terjadi di indonesia , sepakbola sebagai ajang mencari prestasi , malah dijadiin ajang korupsi .
          yah , begitulah persepakbolaan di indonesia yang setiap tahun bertambah rusuh , dari suporternya lah , pemainnyalah , wasitnya , bahkan yang lebih parah adalah dari pemimpinnya


          NURDIN HALID , siapa yang tak mengenalnya , sosok pimpinan PSSI yang tak henti - hentinya menjerumuskan persepakbolaan indonesia .


       Lebih asyik mengupas semua yang pernah dilakukan Nurdin hanya di lingkungan PSSI. Berikut yang tercatat :
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.

2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema, Persijap dan Petrokimia Putra, PSPS, Pelita Jaya, dan Deltras.

3. Terindikasi terjadinya jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik (2003), Persebaya (2004), Persipura (2006), Persik (2006), Sriwijaya FC (2007), Persipura (2008/2009).

4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni ntahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdin Halid di balik jeruji penjara).

5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.

6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.

7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.

 8. Tak punya kekuatan untuk melobi Polisi sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.

9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.

10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.

         Tahun depan, PSSI akan kembali melakukan pemilihan Ketua Umum. Nurdin Halid pun rupanya masih berniat untuk kembali mengajukan diri sebagai calon. Sebagai penantangnya adalah pengusaha Arifin Panigoro, penggagas LPI.
         Hanya orang yang tidak mempunyai akal yang akan memilih Nurdin Halid menjadi pimpinan PSSI kembali.

         Entah sampai kapan persepakbolaan kita terus begini , tapi kita harus terus berdo'a agar sepakbola di indonesia bisa lebih maju dan bisa bermain di kancah internasional !!!



.






         

}